12.11.2012

Sistem Manajemen Basis Data

Bagi yang butuh makalah tentang Sistem Informasi Manajemen Basis Data, ane kasih beberapa judul yang mungkin bisa membantu para agan-agan yang susah dan pusing sudah dalam pencarian, ni contohnya Sistem Informasi Manajemen Basis Data.



BAB I
PENDAHULUAN

DBMS (Database Management System) adalah software yang dirancang untuk melakukan pengaturan pada data yang berjumlah besar dan saling berelasi. DBMS menyembunyikan setiap detail kompleksitas dalam penyimpanan, pengambilan dan pemrosesan data.
Kebutuhan akan ketersediaan data sangat diperlukan tidak hanya bagi perorangan tetapi juga untuk organisasi dari berbagai level. Organisasi memerlukan data yang akurat dan tersedia setiap saat, untuk membantu memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan di setiap level organisasi. Data dalam jumlah yang besar memerlukan pengaturan data yang efektif sehingga dapat diperoleh informasi secara cepat dan informasi yang dihadirkan dapat relevan dengan kebutuhan pengguna saat itu.
Beranjak dari kebutuhan tersebut, dibutuhkan suatu data management system yang kuat, fleksibel dan sanggup menangani kompleksitas data. User memerlukan alat bantu yang menyederhanakan pengaturan data dan mampu memberikan informasi yang berguna pada waktu diperlukan.
Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para pengguna atau user.
Penyusunan basis data meliputi proses memasukkan data kedalam media penyimpanan data dan diatur dengan menggunakan perangkat Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System DBMS). Manipulasi basis data meliputi pembuatan pernyataan (query) untuk mendapatkan informasi tertentu, melakukan pembaharuan atau penggantian (update) data, serta pembuatan report data


BAB II
PEMBAHASAN

1.1         Pengertian Sistem Manajemen Basis Data
Basis data atau database, berasal dari kata basis dan data, kedua kata tersebut mempunyai pengertian sebagai berikut :
Basis : dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.
Data : representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.
Dari kedua pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian dari basis data adalah kumpulan file/table yang saling berelasi(berhubungan) yang disimpan dalam media elektronik. Dan pengertian lain dari basis data adalah koleksi terpadu dari data yang saling berkaitan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu enterprise (dunia usaha). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan pada masing-masing table/file didalam database berfungsi untuk menampung/menyimpan data-data, dimana masing-masing data yang ada pada table/file tersebut saling berhubungan satu sama lainnya.

1.2         Sistem Manajemen Basis Data          
Sistem manajemen basis data dapat diartikan kumpulan data yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer) dan kumpulan program untuk mengakses data. Komponen-komponen utama dari sebuah sistem basis data adalah sebagai berikut :
1.      Perangkat keras (hardware)
2.      Sistem Operasi (operating system)
3.      Basis Data (database)
4.      Sistem (aplikasi/perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS)
5.      Pemakai (user)
6.      Aplikasi (perangkat lunak)
           
1.      Perangkat Keras
Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sistem basis data adalah sebagai berikut:
a.     Komputer (satu untuk yang stand-alone atau lebih dari satu untuk  sistem jaringan).
b.    Memori sekunder yang on-line (harddisk).
c.     Memori sekunder yang off-line (tape) untuk keperluan backup data.
d.    Media / perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan).
           
2.      Sistem Operasi
Merupakan program yang mengaktifkan/memfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya dalam komputer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer (operasi  input/output), pengelolaan  file, dan lain sebagainya.
Program pengelola basis data (DBMS) akan aktif (running) jika sistem operasi yang dikehendakinya (sesuai) telah aktif.
Contoh daripada sistem operasi pada sistem komputer adalah MS-DOS, MS Windows (3.11,95,98 dan lainnya) untuk yang stand alone dan MS Windows (2000 Server, UNIX, LINUX,  Novel_Netware dan lain sebagainya) untuk yang jaringan.

3.      Basis Data
Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat memiliki  sejumlah  objek basis data (seperti  file/table, store procedure, indeks, dan lainya). Disamping berisi / menyimpan data, setiap basis data juga mengandung/menyimpan definisi struktur (baik untuk basis  data maupun objek-objeknya secara detail).

4.      Sistem pengelola basis data (DBMS)
Pengelolaan basis data secara fisik tidak ditangani langsung oleh user (pemakai), tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak (sistem) yang  khusus/spesifik.
Perangkat  inilah disebut  DBMS,  yang  akan  menentukan  bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. Perangkat tersebut juga menerapkan mekanisme pengamanan data (security),   pemakaian data secara bersama (sharing data), pemaksaan keakuratan/konsistensi data, dan sebagainya. Perangkat lunak yang termasuk DBMS adalah MS-Access, Foxpro, Dbase-IV, Foxbase, Clipper, dan lainnya untuk kelas sederhana, dan Oracle, Informix, Sybase, MS-SQL Server, dan lainnya untuk kelas kompleks/berat.
Salah satu jenis DBMS yang sangat terkenal saat ini adalah Relational DBMS (RDBMS), yang merepresentasikan data dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan. Sebuah tabel disusun dalam bentuk baris (record) dan kolom (field). Ada 3 kelompok perintah yang digunakan dalam mengelola dan mengorganisasikan data dalam RDBMS, yaitu :
a)      Data Definition Language: merupakan perintah-perintah yang digunakan oleh seorang Database Administrator untuk mendefinisikan struktur dari database, baik membuat tabel baru, menentukan struktur penyimpanan tabel, model relasi antar tabel, validasi data, dan lain sebagainya.
b)      Data Manipulation Language (DML): perintah-perintah yang digunakan untuk memanipulasi dan mengambil data pada suatu database. Manipulasi yang dapat dilakukan terhadap data adalah Penambahan data, Penyisipan data, Penghapusan data, dan Pengubahan data.
c)      Data Control Language: bagian ini berkenaan dengan cara mengendalikan data, seperti siapa saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak user, dan lain-lain. Lebih mengarah ke segi sekuritas data. Misalnya dalam dunia pendidikan atau lingkungan akademis pada umumnya, sering anda menjumpai pertanyaan-pertanyaan seperti berikut :

1.      Berapa jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Database Management?
2.      Berapa mahasiswa yang aktif pada semester ini?
3.      Berapa jumlah mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki dan yang berjenis kelamin perempuan?
4.      Tolong cetakkan Kartu Hasil Studi mahasiswa dengan nama Dani!
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, bila dalam pengelolaan sistem informasi akademik telah menggunakan sistem database. Tapi akan sangat membosankan memakan waktu yang lama jika masih dikelola secara manual.
Ini merupakan contoh kecil yang dihadapi dalam dunia akademis, tentu hal ini juga akan dihadapi dalam bidang kerja yang lain dengan format dan model yang lain pula.
Jika kita bandingkan pengelolaan data dengan menggunakan database dan dengan cara manual, maka kita akan mendapatkan suatu perbedaan yang sangat banyak antara lain:
Database
a. Duplikasi data dapat diminimalkan
b. Integritas data tinggi
c. Independensi data
d. Konsistensi data tinggi
e. Dapat berbagi (sharing) data
f. Tingkat keamanan tinggi
g. Mudahnya mendapatkan data
Manual
a. Duplikasi data banyak
b. Terbatasnya berbagi data
c. Ketidak konsistennya data
d. Kurangnya integritas data
e. Kesulitan dalam mendapatkan informasi

5.      Pemakai (Users)
Ada beberapa jenis/tipe pemakai pada sistem basis data, berdasarkan cara mereka berinteraksi pada basis data, diantaranya adalah:
a.     Programmer Aplikasi
Adalah pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui DML(data  manipulation language), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk (seperti pascal, cobol, clipper, foxpro, dan lainnya).
b.    User Mahir (casual user)
Adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul   program. Mereka menyatakan query (untuk akses data), dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS.
c.     User Umum (End User)
Adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data              melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen, yang telah ditulis/disediakan sebelumnya.
d.    User Khusus (Specialized User)
Adalah pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional untuk keperluan khusus, seperti untuk aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dan lainnya, yang bisa saja mengakses basis data dengan/tanpa DBMS.
Untuk sebuah sistem basis data yang stand-alone,  maka pada suatu saat hanya ada satu pemakai, sedangkan  untuk jaringan pada suatu saat ada banyak pemakai  yang dapat berhubungan  (menggunakan)  basis data yang sama. Pilihan untuk  stand-alone atau  jaringan  (multiuser)  tergantung   pada (ditentukan  oleh) kebutuhan pemakai, perangkat keras yang tersedia, sistem operasi yang digunakan, serta DBMS yang dipilih.
6.      Aplikasi (perangkat lunak) lain
Aplikasi lain ini bersifat optional, ada tidaknya  tergantung  pada kebutuhan kita. DBMS yang kita gunakan lebih berperan dalam pengorganisasian  data dalam basis data, sementara bagi pemakai basis data (khususnya yang menjadi end user) dapat disediakan program khusus untuk melakukan pengisian, pengubahan dan pengambilan data.
Beberapa fitur yang secara umum tersedia dalam system manajemen basis data :
·      Keamanan : Sistem Manajemen Basis Data menyediakan sistem pengamanan data sehingga tidak mudah diakses oleh orang yang tidak memiliki hak akses.
·      Independensi : Sistem Manajemen Basis Data menjamin independensi antara data dan program, data tidak bergantung pada program yang meng-akses-nya, karena struktur data-nya dirancang berdasarkan kebutuhan informasi, bukan berdasarkan struktur program. Sebaliknya program juga tidak bergantung pada data, sehingga walaupun struktur data diubah, program tidak perlu berubah.
·      Konkruensi/data sharing: data dapat diakses secara bersamaan oleh beberapa pengguna karena manajemen data dilaksanakan oleh  Sistem Manajemen Basis Data.
·      Integritas : Sistem Manajemen Basis Data Sistem Manajemen Basis Data
·      Pemulihan : Sistem Manajemen Basis Data menyediakan fasilitas untuk memulihkan kembali file-file data ke keadaan semula sebelum terjadi-nya kesalahan (error) atau gangguan baik kesalahan perangkat keras maupun kegagalan perangkat lunak.

1.3         Arsitektur Basis Data
Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya, penjelasan ini disebut skema. Arsitektur sistem basis data memberikan kerangka kerja bagi pembangunan basis data. Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu :
a.       Internal/Physical Level: level terendah untuk merepresentasikan basis data, berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage). Record disimpan dalam media penyimpanan dalam format byte. Didefinisikan sebagai sebuah Skema Internal.
b.      External/View Level: level user, berhubungan dengan bagaimana data di representasikan dari sisi setiap user. Yang dimaksud dengan user adalah programmer, end user atau DBA. Setiap user mempunyai ‘bahasa’ yang sesuai dengan kebutuhannya.
Programmer menggunakan bahasa bahasa pemrograman seperti C, COBOL, atau PL/I
End User menggunakan bahasa query atau menggunakan fasilitas yang tersedia pada program aplikasi.
Pada level eksternal ini, user dibatasi pada kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan aplikasi basis data. Didefinisikan sebagai sebuah Skema Eksternal.
c.       Conceptual/Logical Level: sebuah representasi seluruh muatan informasi yang dikandung oleh basis data yang menghubungkan antara level internal & level external. Tidak seperti level eksternal, maka pada level conceptual, keberadaannya tidak memperhitungkan kekurangan perangkat keras maupun perangkat lunak pembangun aplikasi basis data. Didefinisikan sebagai sebuah Skema Konseptual.

1.4         Database Independence
Dalam kebebasan data, aplikasi disekat dari bagaimana data disimpan dan distrukturkan Kebebasan data adalah salah satu keuntungan utama dari penggunaan DBMS. Tujuan utama dari arsitektur 3 level di atas adalah untuk menyediakan data independence, dimana level di atasnya tidak berpengaruh oleh perubahan untuk level di bawahnya. Ada 2 jenis data independence:
a.       Logical Data Independence (kebebasan data secara logika): Perlindungan dari perubahan struktur logika suatu data. Logical data independence menunjuk kepada kekebalan dari skema eksternal untuk perubahan-perubahan dalam skema konseptual. Perubahan skema konseptual, seperti: memungkinkan penambahan atau penghapusan entiti, atribut atau relationship tanpa harus mengganti skema eksternal atau harus menulis kembali program aplikasi yang sudah ada.
b.      Physical Data Independence (kebebasan data secara fisik): Perlindungan dari perubahan struktur fisik suatu data. Physical data independence menunjuk kepada kekebalan dari skema konseptual untuk perubahan-perubahan dalam skema internal. Perubahan skema internal, seperti: penggunaan organisasi file atau struktur penyimpanan yang berbeda, penggunaan media penyimpanan yang berbeda, perubahan algoritma indeks atau hashing tanpa harus mengganti/merubah konseptual atau skema eksternal.







BAB III
PENUTUP


3.1    Kesimpulan
Basis Data atau juga disebut Database Management System (DBMS). Penggabungan Database Management System (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem Basis Data.
Komponen dasar dalam pembuatan basis data dengan adanya data, hardware, software, dan user. Istilah-istilah dalam basis data juga seyogyanya kita tahu, yaitu: enterprise, entitas, atribut, nilai data, kunci elemen data, record data.
Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu: Internal/Physical Level, External/View Level, Conceptual/Logical Level. Tujuan utama dari arsitektur 3 level tersebut adalah untuk menyediakan data independence yang terbagi 2: Logical Data Independence (kebebasan data secara logika) dan Physical Data Independence (kebebasan data secara fisik).
Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis record.
Bahasa query formal dan komersial adalah bahasa pada model data relasional, yang mana model data relasional merupakan salah satu dari model data berbasis record.
Agar terciptanya basis data, maka butuh proses pembuatan. Langkah-langkah yang dapat diambil dalam perancangan basis data sebagai berikut: mendefinisikan kebutuhan data, rancangan konseptual, rancangan implementasi, rancangan fisik, langkah perbaikan.